Minggu, 28 Desember 2014

STUDI KASUS MANAJEMEN STARBUCKS CORPORATION


I. LATAR BELAKANG STARBUCKS CORPORATION

Starbucks Corporation pada awalnya hanyalah merupakan perusahaan lokal berupa kedai kopi di kota Seattle. Dibuka pada tahun 1971 oleh Jerry Baldwin, Zev Siegel dan Gordon Bowker. Awalnya kedai kopi ini bernama Il Giornale dan dikelola oleh 3 orang ini sebagai salah satu kedai kopi biasa di kota Seattle. Howard Schultz bergabung dengan perusahaan ini pada tahun 1982. Pada tahun 1985, Howard berkunjung ke Italia dan terinspirasi untuk membuat inovasi terhadap kedai kopinya di Seattle. Howard memutuskan untuk membeli Il Giornale dari 3 pemilik aslinya dan merubah namanya menjadi Starbucks pada 1987.
Starbucks Cafe menjual kopi, minuman panas berbasis espresso, minuman dingin dan panas selain kopi ataupun variasi campuran antara minuman kopi dengan minuman lainnya baik panas maupun dingin dan makanan ringan. Dalam Perkembangannya Starbucks Cafe juga menjual merchandise seperti cangkir, mug, thumbler, toples, dst. Starbucks corporation juga mempunyai divisi Starbucks Entertainment yang memproduksi musik, buku dan film. Di Starbucks Cafe juga tersedia layanan WiFi bagi pelanggan yang ingin berinternet ria sambil menikmati secangkir kopi dan makanan ringan atau sambil mendengarkan CD dari para pemusik dan artis terkenal.
Berbagai macam layanan inilah yang dijual oleh Starbucks Cafe kepada para pelanggannya, tidak hanya sekedar minuman kopi, tapi sebuah experience dalam menikmati minuman kopi, inilah yg disebut dengan The Starbucks Experience oleh Joseph Michelli dalam bukunya yang berjudul sama. Inilah sebuah alasan mengapa harga minuman dan makanan di Starbucks Cafe dinilai overprice bagi orang awam yang bukan pelanggan Starbucks Cafe. Karena yang dijual bukanlah hanya minuman kopi dan makanan ringan tapi sebuah experience dalam menikmati minuman kopi dan makanan ringan dengan gaya yang cozy and comfortable.
Howard memutuskan untuk membuat jaringan Starbucks Cafe di AS. Sejak tahun 1987 pula jaringan Starbucks Cafe dibuka diluar Seattle, yaitu di Vancouver dan Chicago. Jaringan ini terus berkembang di AS dan pembukaan gerai-gerai baru begitu pesat sejak 1990, bahkan jaringan Starbucks Cafe begitu menggurita di AS dengan total 11,434 kedai di Amerika Utara. Jaringan Starbucks Cafe yang begitu menggurita di Amerika Utara mengalami saturasi dan tidak ada pilihan lain bagi Howard kecuali untuk expansi keluar Amerika. Starbucks Cafe pertama kali dibuka diluar Amerika di Tokyo pada 1996. Pada akhir Maret 2008 Starbucks Corporation memiliki total 16,226 Starbucks Cafe di 44 negara sebagai cabang, bukan franchise.


II. PERMASALAN YANG DIHADAPI STARBUCK CORPORATION

Starbucks Corporation tumbuh menjadi besar seperti sekarang tidak lepas dari rintangan dan permasalahan yang menjadi constraint dan barrier bagi pertumbuhan perusahaan ini. Constraint awal diawali ketika Howard berinovasi untuk membuat jaringan Starbucks Cafe di Amerika. Awalnya permasalahan datang dari pihak lokal di Seattle ketika Starbucks Cafe ingin membuka beberapa cabangnya di kota seattle itu sendiri, penolakan-penolakan diberikan oleh cafe-cafe yang telah berdiri di Seattle sebelumnya dan ini merupakan barrier type pertama menurut teori Michael Porter yang dibahas dalam buku Managerial Economics and Business Strategy tulisan Michael R Baye, yaitu barrier dari sisi existing competitor. Di bagian studi kasus 1-1 pada buku International Marketing, Cateola, Gilly dan Graham menyebutkan bahwa penolakan-penolakan berupa kesulitan dalam mengakuisisi tanah dan bangunan strategis untuk Starbucks Cafe diberikan oleh para existing competitor di Seattle.
Pertumbuhan yang pesat dari Starbucks Corporation juga menghadapi permasalahan pasar yang jenuh di AS, dimana gerai Starbucks Cafe sudah begitu menjamur di AS. Pembukaan gerai baru justru akan menurunkan volume sales dari gerai Starbucks Cafe existing, sehingga terjadi kanibalisme di antara gerai-gerai Starbucks Cafe di AS dan ini harus dihindari.
Barriers juga diberikan oleh berbagai pihak ketika Howard memperluas strategi expansi Starbucks Cafe ke luar negeri. Di berbagai tempat di Amerika Serikat sejumlah gerai Starbucks telah menjadi sasaran serangan sejumlah pihak yang berpendapat bahwa perusahaan ini menjadi bagian dari homogenisasi kebudayaan Amerika dan arus globalisasi yang melanda dunia. Bentuk serangan berbeda-beda, dari corat-coret di dinding, penuangan lem pada kunci pintu dan jendela gerai untuk mempersulit orang masuk atau mengotori jendelanya, hingga pemasangan surat pemberitahuan dengan kop surat palsu Starbucks yang isinya mengumumkan dengan penuh penyesalan tentang ditutupnya ribuan gerai di seluruh dunia.
Barriers juga dialami Starbucks Corporation di negara-negara Asia dan Timur Tengah yang sensitif dengan isu AS, menjamurnya Starbucks Cafe di seluruh dunia dianggap sebagai imperialisme AS ke seluruh dunia. Economic barriers dari isu penolakan competitor berkembang menjadi politis dan berlandaskan alasan cultural. Begitu juga di eropa dimana budaya minum kopi sdh mengental sejak dulu dan jumlah cafe di daratan eropa yang sudah tidak terhitung lagi banyaknya, beberapa warga eropa tidak menganggap Starbucks Cafe sebagai tempat yang istimewa dan tidak jauh berbeda dengan cafe-cafe lainnya yang sudah ada sejak dulu di eropa.

III.    STRATEGI YANG MENJADI SOLUSI DARI PERMASALAHAN STARBUCK CORPORATION

Howard Schultz menyadari sejak awal bahwa akan begitu banyak constraint dan barriers yang dia hadapi ketika pertama kali memutuskan untuk mengembangkan jaringan Starbucks Cafe di seluruh dunia. Mental yang kuat dan semangat juang yang tinggi dimiliki oleh CEO ini dan dua hal ini merupakan modal dasar yang kuat yang mendasari keberhasilannya. Howard mengetahui betul bahwa Starbucks Cafe tidak bisa muncul begitu saja dan mencuri perhatian publik tanpa adanya hal yang istimewa di cafenya. Apalagi melawan dominasi cafe-cafe yang telah ada di Seattle dan bahkan di eropa dan seluruh dunia. Oleh karena itu strategi differensiasi dipilih oleh Howard dalam  mengembangkan jaringan Starbucks Cafe.
Seperti yang telah dijelaskan pada bagian latar belakang bahwa Starbucks Cafe tidak hanya menjual minuman kopi tetapi sebuah experience dalam menikmati minuman kopi, inilah yang disebut The Starbucks Experience oleh Joseph Michelli dalam bukunya yang berjudul sama. Experience yang diberikan oleh Starbucks Cafe kepada para pelanggannya berbeda dengan cafe-cafe lainnya yang hanya menyuguhkan minuman kopi dan makanan ringan. Experience dalam minum kopi sambil menikmati musik, baca buku, berinternet ria, dst merupakan layanan yang ditawarkan Starbucks Cafe kepada para pelanggannya. Dan Howard memposisikan Starbucks Cafe sebagai The Third Place for Coffee selain di rumah dan di kantor. Starbucks mencoba untuk jujur dengan menyatakan bahwa mereka tidak berkompetisi dengan kopi yang disajikan di rumah yang mungkin merupakan ritual keluarga ataupun dengan kopi di tempat kerja.
Sehingga cukup jelas komunitas yang ingin diklarifikasi oleh Starbucks, yaitu kelompok sosial yang gemar berkumpul di luar kantor dan rumah.
Seperti yang disebutkan dalam teori winning the competitive advantage oleh Michael Porter dalam buku Strategic Cost Management tulisan Shank & Govindarajan, bahwa terdapat dua strategi untuk menciptakan keunggulan dalam rangka memenangkan kompetisi, yaitu cost leadership dan differensiasi. Jika cost leadership selalu mengedepankan kepada efisiensi biaya dan harga jual yang lebih murah dari existing competitor, maka Howard lebih memilih menggunakan strategi differensiasi dengan The Starbucks Experience sebagai senjata andalannya. Terbukti bahwa perkembangan Starbucks begitu pesat di seluruh dunia dengan The Starbucks Experience – nya, tidak hanya di AS namun juga di eropa dengan budaya minum kopinya yang classical dan conventional begitu juga di belahan penjuru dunia lainnya. Dengan The Starbucks Experience yang dijual oleh Starbucks Cafe dan disukai oleh pelanggan, maka Starbucks dapat memberlakukan harga yang lebih tinggi untuk secangkir kopi namun total volume sales dari Starbucks Corporation tetap saja tinggi.
Starbucks Corporation menyadari bahwa pasar di AS telah mengalami saturasi dan berdampak terjadinya kanibalisme di antara gerai-gerai Starbucks Cafe. Oleh karena itu Starbucks Corporation menyadari bahwa konsep The Starbucks Experience haruslah diekspor keluar AS dan strategi expansi dan diversifikasi usaha mulai diterapkan oleh Starbucks Corporation dengan skala global. Pada tahun 2000 Howard Schultz sebagai owner mengundurkan diri dari posisi CEO of Starbucks Corporation digantikan oleh Orin Smith dan Jim Donald. Diharapkan dengan kepemimpinan dua orang ini, Starbucks Corporation bisa focus dengan strategi diversifikasi dan expansi globalnya. Terbukti sejak tahun 2000, terdapat begitu banyak gerai Starbucks Cafe baru dibuka di seluruh dunia dengan sistem kerja sama operasi dengan perusahaan lokal.
Starbucks menghindari sistem franchising dengan alasan agar tetap dapat menguasai kontrol penuh seluruh gerai Starbucks Cafe di seluruh dunia dan Starbucks Corporation tetap dapat mengontrol pertumbuhan Starbucks Cafe di negara-negara expansi sehingga tidak terjadi saturasi pasar seperti yang terjadi di AS. Pada tahun 2008 tingkat saturasi di pasar AS begitu tinggi sehingga pada 1 Juli 2008 Starbucks Corporation menutup 600 gerai Starbucks Cafe di AS dan pada 29 Juli 2008 Starbucks Corporation juga memberhentikan 1000 karyawannya. Memang bukan merupakan sebuah keputusan yang populis, namun pertumbuhan Starbucks Cafe di AS harus dikurangi untuk menjaga volume sales dan margin tetap tinggi di setiap gerai Starbucks Cafe di AS.
Namun agresivitas Orin Smith dan Jim Donald dalam melakukan expansi dan diversifikasi usaha membuat Starbucks Corporation melupakan karakteristik awal dari Starbucks Cafe, yaitu memberikan experience dalam menikmati kopi di tempat ketiga yang nyaman setelah rumah dan kantor. Oleh karena itu Howard Schultz kembali menjadi CEO Starbucks Corporation dengan mengemban misi mengembalikan karakteristik Starbucks Cafe ke posisi semula dan mengontrol perkembangan Starbucks Cafe di seluruh dunia. Event-event CSR dilakukan dan kampanye cinta lingkungan ditampilkan di gerai-gerai Starbucks Cafe untuk mencuri simpati masyarakat setempat di negara-negara expansi. Dan terbukti ini membuat posisi Starbucks Cafe tetap exist di seluruh dunia.

IV.    REFERENSI
1.    International Business by Ball, McCulloch, Geringer, Minor and McNett
2.    International Marketing by Cateora, Gilly and Graham
3.    Managerial Economics and Business Strategy by Michael R Baye
4.    Strategic Cost Management by Shank and Govindarajan
5.    The Starbucks Experience by Joseph Michelli
sumber:  http://d-ekatnadi.blogspot.com/2010/09/makalah-studi-kasus-strabucks.html

Kamis, 06 November 2014

Franchise Coffee Toffee

Profil, Sejarah dan Modal Franchise Coffee Toffee

Coffee Toffee

YES I DRINK INDONESIAN COFFEE



Info Lengkap Prospektus Peluang Usaha, Waralaba, Franchise, Business Opportunity Coffee Toffee PT. Coffee Toffee Indonesia



Nama BrandCoffee Toffee
Tahun Berdiri2006
Badan HukumPT. Coffee Toffee Indonesia
PemilikOdi Anindito
Jumlah Outlet145
Minimal InvestasiRp. 700.000.000,-
Franchise FeeRp. 150.000.000,-
Royalty5%
Biaya Lainnya4% (Promotion & Marketing Fee)



Sekilas Tentang Coffee Toffee
Coffee Toffee adalah sebuah bisnis ritel minuman yang mengutamakan produk kopi cokelat dan teh. Pada awalnya brand ini memulai bisnisnya di Surabaya pada tahun 2006.Mereka mencoba menawarkan produk kopi yang mengutamakan aroma, rasa dan sensasi dari biji-biji terbaik, Arabica (Toraja Kalosi) dan Robusta (Java Mocha).
Coffee Toffee menawarkan sebuah bisnis peluang usaha kepada calon-calon mitra yang potensial dan mempunyai gairah yang tinggi terhadap dunia kopi. Apa yang Coffee Toffee tawarkan adalah sebuah kesempatan bisnisyang menguntungkan dengan konsep “Mengerjakan Apa Yang Anda Cintai”, sehinggapara pelaku bisnis dapat merasakan kenyaman dalam menjalani bisnis ini.
Tema bisnis Coffee Toffee adalah Fun & Lifestyle, hal ini bisa kita rasakan dari nuansa modern yang mereka munculkan dari tampilan gerai yang mereka miliki. Hal ini sejalan dengan target pasar yang mereka bidik yaitu pelajar, mahasiswa, pekerja kantoran dan eksekutif muda.
Coffee Toffee memiliki keunggulan yaitu, bahan dasar yang mereka gunakan merupakan produk sendiri, serta menggunakan bahan baku lokal terbaik hasil bumi pertiwi. Untuk itu tak heran jika banyak mitra Coffee Toffee yang merasa bangga bergabung dengan brand kebanggaan nasional ini.
Prosedur Menjadi Franchisee/Mitra
  1. pengisan form calon mitra& kuesioner,
  2. commitment feeRp 10.000.000,
  3. survey lokasi,
  4. workshop franchise,
  5. pembayaran down payment dan license fee,
  6. persiapan dan renovasi,
  7. menandatangani draft agreeement,
  8. pelunasan investasi dan biaya deposit bahan baku,
  9. meeting penyelesaian,
  10. training,
  11. visit store,
  12. soft opening,
  13. grand opening.
Set up bisnis Coffee Toffee memakan waktu 3 bulan
Support & Evaluasi Coffee Toffee Pada Mitra:
  • Support awal seperti perekrutan SDM, pendampingan saat pembukaan gerai, serta pelatihan awal dalam menjalankan bisnis,
  • Support lanjutan seperti quality control dan evaluasi kerja setiap 3 bulan atau 6 bulan sekali, pelatihan perkembangan inovasi.
Syarat Menjadi Mitra
  1. mengikuti buku manual dan perjanjian terbaru,
  2. entrepreneurship aktif,
  3. lokasi terbaik,
  4. modal pendirian & modal kerja.
Calon mitra juga harus memiliki perijinan umum seperti SIUP dan IMB. 
Hak dan Kewajiban Franchisee:
Hak Mitra/Franchisee
  • memperoleh ijin dari franchisor untuk menjalankan dan mengoperasikan satu (1) buah gerai Coffee Toffee termasuk di dalam nya hak merek dagang dan buku manual yang berisi SOP dalam menjalankan gerai Coffee Toffee,
  • mendapatkan bimbingan dalam survei lokasi dan perijinan,
  • mendapatkan semua perlengkapan dagang seperti interior & furniturebeverages equipment, bahan baku awal, food equipmentadministration & promotion tools, peralatan umum,
  • serta mendapatkan training dan workshop franchise dari franchisor.        
Kewajiban Mitra/Franchisee
  • menyediakan sebagian dari total modal yang dibutuhkan untuk mendirikan dan membuka gerai Coffee Toffee,
  • bersedia untuk berpartisipasi penuh dalam kegiatan – kegiatan pertemuan operasional yang akan ditentukan oleh franchisor selama berjalannya operasional gerai,
  • melaksanakan dan menjaga kerahasiaan, serta nama baik sistem usaha Coffee Toffee,
  • melaksanakan dan menjaga kerahasiaan Manual Book (seluruh arahan dan standar dalam menjalankan gerai) Coffee Toffee yang akan diberikan oleh franchisor,
  • membuat dan mengirimkan laporan keuangan,
  • wajib mengikuti desain Coffee Toffee.

                        GALERI Coffee Toffee











Sumber: http://www.plasafranchise.com/brands/130-coffee-toffee.html

Minggu, 12 Oktober 2014

Macam - Macam Topologi Jaringan Komputer berserta kelebihan dan Kekurangan


1.  Topologi Tree


PENGERTIAN
Topologi Pohon adalah kombinasi karakteristik antara topologi star dan topologi bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi star yang dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai backbone. Komputer-komputer dihubungkan ke hub, sedangkan hub lain di hubungkan sebagai jalur tulang punggung atau backbone.

KELEBIHAN
·         Dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan.

KEKURANGAN
·         Apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif.
·         Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.
2.  Topologi Linier

 
PENGERTIAN
Jaringan komputer dengan topologi runtut (linear topology) biasa disebut dengan topologi bus beruntut, tata letak ini termasuk tata letak umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap titik sambungan (komputer) yang dihubungkan dengan penyambung yang disebut dengan Penyambung-T dan pada ujungnya harus diakhiri dengan sebuah penamat (terminator). Penyambung yang digunakan berjenis BNC (British Naval Connector: Penyambung Bahari Britania), sebenarnya BNC adalah nama penyambung bukan nama kabelnya, kabel yang digunakan adalah RG 58 (Kabel Sepaksi Thinnet). Pemasangan dari topologi bus beruntut ini sangat sederhana dan murah tetapi sebanyaknya hanya dapat terdiri dari 5-7 komputer.

KELEBIHAN
·         hemat kabel,
·         tata letak kabel sederhana,
·         mudah dikembangkan,
·         tidak butuh kendali pusat, dan
·         penambahan maupun pengurangan penamat dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan.

KEKURANGAN
·         deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil,
·         kepadatan lalu lintas tinggi,
·         keamanan data kurang terjamin,
·         kecepatan akan menurun bila jumlah pemakai bertambah, dan
·         diperlukan pengulang (repeater) untuk jarak jauh.

3.  Topologi Mesh


PENGERTIAN
Topologi Mesh adalah suatu topologi yang memang didisain untuk memiliki tingkat restorasi dengan berbagai alternatif rute atau penjaluran yang biasanya disiapkan dengan dukungan perangkat lunak atau software. 

KELEBIHAN
·         Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya sehingga dapat lebih cepat karena satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang dituju saja (tidak digunakan secara beramai-ramai/sharing).
·         Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan memengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya.
·         Privacy dan security pada topologi mesh lebih terjamin, karena komunikasi yang terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses oleh komputer lainnya.
·         Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer.

KEKURANGAN
·         Membutuhkan banyak kabel dan Port I/O. semakin banyak komputer di dalam topologi mesh maka diperlukan semakin banyak kabel links dan port I/O (lihat rumus penghitungan kebutuhan kabel dan Port).
·         Hal tersebut sekaligus juga mengindikasikan bahwa topologi jenis ini * Karena setiap komputer harus terkoneksi secara langsung dengan komputer lainnya maka instalasi dan konfigurasi menjadi lebih sulit.
·         Banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan perlunya space yang memungkinkan di dalam ruangan tempat komputer-komputer tersebut berada.

4.  Topologi Hybrid


PENGERTIAN
Kombinasi dari dua atau lebih topologi yang berbeda untuk membuat topologi hybrid. Ketika topologi dasar yang berbeda yang terhubung ke satu sama lain, mereka tidak menampilkan karakteristik dari setiap topologi satu tertentu. Ini adalah ketika itu menjadi topologi hibrida.

KELEBIHAN
·         Fleksibilitas
·         Menambah koneksi perangkat lainnya adalah mudah, karena node baru dan / atau periferal dapat dihubungkan ke topologi dan kata topologi dapat dihubungkan dengan topologi hybrid dengan mudah.

KEKURANGAN
·         Pengelolaan sulit
·         Biaya mahal dibanding topologi lainnya
·         Instalasi dan konfigurasi topologi sulit

5.  Topologi Broadcast


PENGERTIAN
Secara sederhana dapat digambarkan yaitu suatu host yang mengirimkan data kepada seluruh host lain pada media jaringan.

6.  Topologi Hierarki


PENGERTIAN
Berbentuk seperti pohon bercabang yang terditi dari komputer induk (host) yang diswitchungkan dengan simpul atau node lain secara berjenjang, jenjang yang lebih tinggi berfungsi sebagai pengetur kerja jenjang dibawahnya, biasanya topologi ini digunakan oleh perusahaan besar atau lembaga besar yang mempunyai beberapa cabang daerah, sehingga data dari pusat bisa didistribusikan ke cabang atau sebaliknya.

KELEBIHAN
·         Data terpusat secara hirarki sehingga manajeman data lebih baik dan mudah
·         terkontrol; Mudah dikembangkan menjadi jaringan yang lebih luas;

KEKURANGAN
·         Komputer di bawahnya tidak dapat dioprasikan apabila kabel pada komputer tingkat atasnya terputus;
·         Dapat terjadi tabrakan file (collision)

7.  Topologi Peer to Peer



PENGERTIAN
Peer-to-peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer).

KELEBIHAN
·       Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer
·   Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.
·       Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.

KEKURANGAN
·  Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-server, komunikasi adalah antara server dengan workstation.
·     Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client- server, karena setiap komputer/peer isamping harus mengelola emakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
·   Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur masing- masing fasilitas yang dimiliki
·   Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka backup harus dilakukan oleh masing- masing komputer tersebut.

Kamis, 02 Oktober 2014

Tugas 1 - Pengantar Bisnis

PENGANTAR BISNIS


I. Pengertian Bisnis

Pengantar Bisnis merupakan salah satu mata kuliah yang diberikan pada semester awal pada Program Studi Manajemen dan wajib ditempuh mahasiswa. Mata kuliah ini mempunyai bobot 3 sks. Artinya untuk dapat belajar dengan baik dan optimal diharapkan mahasiswa dapat menyediakan waktu sekitar 136 jam per semester belajar mandiri, mengikuti tutorial elektronik dan membaca materi web suplemen. BMP Pengantar Bisnis bertujuan memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang bagaimana suatu organisasi bisnis berupaya mencapai tujuan organisasi dengan mPelakukan analisis dan mempertimbangkan lingkungan organisasi. Dalam mata kuliah ini dibahas semua aspek dalam praktek kegiatan perusahaan meliputi: keuangan, operasi, sumber daya manusia, dan pemasaran. Pada umumnya kegiatan bisnis tidak terlepas dari pengaruh lingkungan baik makro maupun mikro, termasuk di dalamnya lingkungan persaingan yang pada akhirnya akan mempengaruhi pengambilan kebijakan organisasi. Sesuai dengan sifat ilmu pengetahuan yang selalu berkembang, mata kuliah Pengantar Bisnis pun selalu berkembang mengikuti perubahan yang terjadi dalam lingkungan bison's pada umumnya, untuk itu dikembangkanlah materi web suplemen ini sebagai pelengkap dari BMP. Pada web suplemen ini kami memberikan tambahan topik-topik yang kami pandang perlu untuk dipahami oleh mahasiswa S1 Manajemen. Secara umum, setelah mahasiswa membaca materi web suplemen ini diharapkan dapat menjelaskan tentang esensi dari lingkungan organisasi, pengertian kewirausahaan serta bagaimana mengelola teknologi dan informasi dalam menciptakan keunggulan kompetitif untuk menghadapi persaingan bisnis. Sedangkan secara khusus mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang elemen-elemen lingkungan umum dan khusus, bagaimana menjadi wirausaha, dan mendapat manfaat dari kemajuan teknologi dan informasi untuk menjadi organisasi bisnis yang lebih unggul.

Sumber: sumber : http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ekma4111/main.htm

II. Bentuk - Bentuk Perusahaan




1. PERUSAHAAN PERORANGAN

Seluruh modal dari perusahaan jenis ini hanya dimiliki oleh satu orang saja, sehingga tanggung jawabnya pun dibebankan kepada satu orang saja, yaitu pemilik modal selaku pengusaha tunggal. Adapun orang lain yang terlibat dalam perusahaan ini hanya sebatas membantu pengusaha berdasarkan perjanjian kerja atau pemberian kuasa.Dalam hukum positif di Indonesia, tidak ditemukan satu pun aturan hukum yang mengatur secara khusus tentang perusahaan perseorangan ini. Menurut H.M.N. Purwosutjipto, bentuk perusahaan perseorangan secara resmi tidak ada. Namun dalam dunia bisnis, masyarakat telah mengenal dan menerima bentuk perusahaan perseorangan ini. Pada umumnya masyarakat yang ingin menjalankan usahanya dalam bentuk perusahaan perseorangan ini menggunakan bentuk Perusahaan Dagang (PD) atau Usaha Dagang (UD).Kebaikan :• Pemilik bebas mengambil keputusan• Seluruh keuntungan perusahaan menjadi hak pemilik perusahaan• Rahasia perus ahaan terjamin• Pemilik lebih giat berusahaKeburukan :• Tanggungjawab pemilik tidak terbatas• Sumber keuangan perusahaan terbatas• Kelangsungan hidup perusahaan kurang terjamin• Seluruh aktivitas manajemen dilakukan sendiri, sehingga pengelolaan manajemen menjadi kompleks2. Ciri-ciri perusahaan perseoranganAdapun ciri-ciri perusahaan perseorangan antara lain :1. Dimiliki perseorangan (individu atau perusahaan keluarga)2. Pengelolaannya sederhana3. Modalnya relative tidak terlalu besar4. Kelangsungan usahanya tergantung pada para pemiliknya5. Nilai penjualannya dan nilai tambah yang diciptakan relative kecil



2. FIRMA

Persekutuan antara dua orang atau lebih dengan bersama untuk melaksanak an usaha, umumnya dibentuk oleh orang-orang yang memiliki Keahlian sama atau seprofesi dengan tanggungjawab masing-masing anggota tidak terbatas, laba ataupun kerugian akan ditanggung bersama.Kebaikan :• Kemampuan manajemen lebih besar, karena ada pembagian kerja diantara para anggota• Pendiriannya relatif mudah, baik dengan Ak ta atau tidak memerlukan Akta Pendirian• Kebutuhan modal lebih mudah terpenuhi keburukan.Tanggungjawab pemilik tidak terbatas• Kerugian yang disebabkan oleh seorang anggota, harus ditangung bersama anggota lainnya• Kelangsungan hidup perusahaan tidak menentu.Ciri –ciri bentuk badan usaha firmaa. Anggota firma biasanya sudah saling mengenal dan saling mempercayai.b. Perjanjian firma dapat dilakukan di hadapan notaris maupun di bawah tangan.c. Memakai nama bersama dalam kegiatan usaha.d. Adanya tanggung jawab 


3. PERSEROAN KOMANDITER (CV)

Bentuk Badan Usaha CV adalah bentuk perusahaan kedua setelah PT yang paling banyak digunakan para pelaku bisnis untuk menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Namun tidak semua bidang usaha dapat dijalankan Perseroan Komanditer (CV), hal ini mengingat adanya beberapa bidang usaha tertentu yang diatur secara khusus dan hanya dapat dilakukan oleh badan usaha Perseroan Terbatas (PT).Perseroan Komanditer adalah bentuk perjanjian kerjasama berusaha bers ama antara 2 (dua) orang atau dengan AKTA OTENTIK sebagai AKTA PENDIRIAN yang dibuat dihadapan NOTARIS yang berwenang. Para pendiri perseroan komanditer terdiri dari PESERO AKTIF dan PERSERO PASIF yang membedakan adalah tanggungjawabnya dalam perseroan.Persero Aktif yaitu orang yang aktif menjalankan dan mengelola perusahaan termasuk bertanggung jawab secara penuh atas kekayaan pribadinya. Persero Pasif yaitu orang yang hanya bertanggung jawab sebatas uang yang disetor saja kedalam perusahaan tanpa melibatkan harta dan kekayaan peribadinya.Kebaikan :• Kemampuan manajemen lebih besar• Proses pendirianya relatif mudah• Modal yang dikumpulkan bisa lebih besar• Mudah memperoleh kreditKeburukan :• Sebagian sekutu yang menjadi Persero Aktif memiliki tanggung tidak terbatas• Sulit menarik kembali modal• Kelangsungan hidup perusahaan tidak menentu


4. PERSEROAN TERBATAS 

(PT)Bentuk badan usaha PT adalah bentuk perusahaan yang paling populer dalam bisnis dan paling banyak digunakan oleh para pelaku bisnis di Indonesia dalam menjalankan kegiatan usaha diberbagai bidang. Selain memiliki landasan huk um yang jelas seperti yang diatur dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang PERSEROAN TERBATAS bentuk PT ini juga dirasakan lebih menjaga keamanan para pemegang saham/pemilik modal dalam berusaha.Sama halnya dengan CV pendirian PT juga dilakukan minimal oleh 2 (dua) orang atau lebih, karena sistem hukum di Indonesia menganggap dasar dari perseroan terbatas adalah suatu perjanjian maka pemegang saham dari perseroan terbatas pun minimal haruslah berjumlah 2 (dua) orang, dengan jumlah modal dasar minimum Rp. 50.000.000,-, sedangkan untuk bidang usaha tertentu jumlah modal dapat berbeda seperti yang ditentukan serta berlaku aturan khusus yang mengatur tentang bidang usaha tersebut.Berdasarkan Jenis Perseroan, maka Perseroan Terbatas (PT) dibagi menjadi :– PT-Non Fasilitas Umum atau PT. Biasa– PT-Fasilitas PMA– PT-Fasilitas PMDN– PT-Persero BUMN– PT-Perbankan– PT-Lembaga Keuangan Non Perbankan– PT-Us aha KhususBerdasarkan penanaman modalnya jenis perseroan terbatas dibagi menjadi :Perseroan Terbatas dalam rangka rangka Penanaman Modal Asing (PT-PMA)Perseroan Terbatas dalam rangka Penanaman Modal Dalam Negeri (PT-PMDN)Perseroan Terbatas yang modalnya dimiliki oleh Warga Negara Indonesia/Badan Hukum Indonesia (PT-SWASTA NASIONAL)PT-Perseron BUMN,Perseroan Terbatas yang telah go public (PT-Go Public) yaitu perseroan yang sebagian modalnya telah dimiliki Publik dengan jalan membeli saham lewat pasar modal (Capital Market) melalui bursa-bursa sahamWalaupun populer dalam kegiatan bisnis bentuk PT pun memiliki kebaikan dan keburukan antara lain :Kebaikan :* Pemegang saham bertanggung jawab terbatas terhadap hutang-hutang perusahaan* Mudah mendapatkan tambahan dana/modal misalnya dengan mengeluarkansaham baru* Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin* Terdapat efesiensi pengelolaan sumber dana dan efesiensi pimpinan, karenapimpinan dapat diganti sewak tu-waktu melalui Rapat Umum Pemegang Saham* Kepengurusan perseroan memiliki tanggung jawab yang jelas kepada pemilik ataupemegang saham.* Diatur dengan jelas oleh undang-undang perseroan terbatas serta peraturan lainyang mengikat dan melindungi kegiatan perusahaanKeburukan. Merupakan subjek pajak tersendiri dan deviden yang diterima pemegang sahamakan dikenak an pajak* Kurang terjamin rahasia perusahaan, karena semua kegiatan harus dilaporkankepada pemegang saham* Proses pendiriannya membutuhkan wak tu lebih lama dan biaya yang lebih besardari CV* Proses Pembubaran, Perubahan Anggaran Dasar, Penggabungan danPengambilalihan perseroan membutuhk an waktu dan biaya serta persetujuan dariRapat Umum Pemegang Saham (RUPS).Contoh : PT PERTAMINA, PT.Jasa Marga, PT. PLN, PT Asuransi Jiwasraya.


5. Perum / Perusahaan Umum

Perusahaan umum atau disingkat perum adalah perusahaan unit bisnis negara yang seluruh modal dan kepemilikan dikuasai oleh pemerintah dengan tujuan untuk memberikan penyediaan barang dan jasa publik yang baik demi melayani masyarakat umum serta mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengolahan perusahaan.Organ Perum yaitu dewan pengawas, menteri dan direksi.Contoh perum / perusahaan umum yakni : Perum Peruri / PNRI (Percetakan Negara RI), Perum Perhutani, Perum Damri, Perum Pegadaian, dll.


6. KOPERASI

Bagi masyarakat Indonesia koperasi sudah tidak asing lagi, karena kita sudah merasakan jasa Koperasi dalam rangka keluar dari kesulitan hutang lintah darat. Secara harfiah Kpoerasi yang berasal dari bahasa Inggris Coperation terdiri dari dua suku kata :Co berarti bersama dan operation berarti bekerja.Jadi koperasi berarti bekerja sama,sehingga setiap bentuk yang bekerja sama selalu disebut dengan koperasi.Pengertian pengertian pokok tentang Koperasi :Merupakan perkumpulan orang orang termasuk badan hukum yang mempunyai kepentingan dan tujuan yang sama.Kerugian dan keuntungan ditanggung dan dinikmati bersama secara adil.Pengawasan dilakukan oleh anggota.Mempunyai sifat saling tolong menolong.


7.YAYASAN

Yayasan adalah suatu badan hukum yang mempunyai maksud dan tujuan bersifat sosial, keagamaan dan kemanusiaan, didirikan dengan memperhatikan persyaratan formal yang ditentukan dalam undang-undang. Di Indonesia, yayasan diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan. Rapat paripurna DPR pada tanggal 7 September 2004 menyetujui undang-undang ini, dan Presiden RI Megawati Soekarnoputri mengesahkannya pada tanggal 6 Oktober 2004


Sumber: 
- http://olga260991.wordpress.com/2009/11/23/bentuk-bentuk-perusahaan/
      – http://www.google.com
     – http://www.wikipedia.com